Pages

Sunday 12 April 2020

REGRET

Posted by Winda Permata Sari at 09:09
Topik satu ini bener bener gak gampang untuk dibahas. Jujur, penyesalan adalah hal yang tentunya paling kita gak mau terjadi dalam hidup kita. Kita berjuang menata hidup kita sebaik mungkin setiap harinya agar kita tidak akan menyesali apapun di kemudian hari. Sama dengan saya. Saya paling tidak mau menyesal! Itu adalah salah satu ketakutan terbesar saya.

Tapi justru, disinilah Tuhan didik saya. Saya sangat takut menyesal dan saya mencoba hidup sedemikian rupa agar tidak akan menyesal, namun sebagai manusia saya tidak luput dari kesalahan. Ternyata ada aja keputusan sembrono saya yang salah dan akhirnya membuat banyak penyesalan dalam hidup saya.

Dulu, saya tidak berpikir bahwa keputusan sembrono ini akan membuat saya kehilangan orang-orang yang saya sayangi. Dan terakhir, saya harus kehilangan orang yang paling saya cintai. Saya tidak mau bilang ini adalah rencana Tuhan. Karena alasan saya kehilangan pribadi-pribadi yang berharga ini adalah murni kesalahan saya. Tapi Tuhan tidak pernah kalah akan kegagalan kita. Memang saya gagal dan saya salah. Dan semua bukan salah Tuhan. Bukan karena rancangan Tuhan atas hidup saya gagal. Tetapi Tuhan punya seribu cara untuk menjadikan kegagalan saya sebagai keberhasilan Tuhan untuk memberika rencana terbaikNya bagi saya.

Saat ini, setiap kali saya mengingat ke belakang tentang semua kesalahan saya, jujur sangat menyakitkan dan saya belum bisa berhenti menyalahkan diri saya sendiri. Tetapi, saya tidak mau larut di dalamnya. Keputusan saya adalah untuk mengampuni diri saya sendiri (walaupun susah) dan terus maju ke depan. Saya tidak bisa hidup di masa lalu. Tuhan saya saja sudah mengampuni saya dan menerima saya apa adanya. Maka, saya pun harus bisa mengampuni diri saya sendiri dan menerima kemerdekaan dari Yesus Kristus yang telah menebus saya dengan darahNya yang mahal.

Saat ini, saya tidak bisa melihat segalanya menjadi indah. Kesalahan saya seakan telah meruntuhkan segalanya dan membuat semuanya habis tak tersisa, namun saya percaya Tuhan saya tidak pernah gagal. Tuhan saya tidak menjadi tidak berdaya atas segala kegagalan saya. Yang penting, saya tidak boleh menyerah dalam mengikut Tuhan! Saya harus tetap berjuang! Oke, taburan saya yang dulu adalah taburan yang buruk dan sekarang saya harus menuai yang buruk, karena Tuhan itu adil. Tapi saya tidak mau berhenti untuk menabur yang benar, agar saya dapat menuai yang benar juga! One day saya akan bisa menuai segala yang baik jika mulai dari sekarang dan seterusnya saya berjuang untuk menabur yang baik dan benar sesuai dengan Firman Tuhan!

Gampang atau gak? Mau mati rasanya! Apalagi kalau sudah soal cinta! Luka karena cinta berbekas sangat dalam sampai hati yang paling dalam dan tidak semudah itu untuk disembuhkan. Tapi, untuk apakah kecewa? Untuk apakah terluka? Untuk apakah pahit? Semua kita yang putuskan!

Saya memang menyesal akan segala kesalahan saya sehingga saya kehilangan orang-orang penting dalam hidup saya, tetapi saya tidak menyesal akan keberadaan mereka dalam hidup saya. Sekalipun keberadaan mereka menyakitkan bagi saya, saya tidak mau menjauhi mereka ataupun membenci mereka. Terlebih, saya tidak menyesal pernah mengenal mereka dalam hidup saya, karena merekalah yang menjadi sarana Tuhan membentuk dan mendewasakan saya menjadi pribadi yang ada di hari ini..

So, kalau kita bicara regret, setiap orang punya penyesalannya masing-masing. Mari responi setiap penyesalan apapun dalam hidupmu dengan benar! Jangan terus menerus hidup di masa lalu! Move on! Life must be go on! Kalau memang kamu pernah salah, mungkin kamu pernah melukai anakmu, istrimu, suamimu, pasanganmu, sahabatmu. Mungkin kamu pernah mengambil keputusan yang hanya ambisimu dan kamu menyesalinya sekarang setelah kamu mengalami konsekuensinya. Jangan terpuruk kawan! Mulailah ampuni dirimu sendiri! Sadarkah kamu ketika kamu menyesal, orang yang paling terluka adalah dirimu sendiri! Ampuni dirimu sendiri! Belajarlah terima kenyataan yang merupakan konsekuensinya! Dan percayalah bahwa Tuhan bisa memakai kegagalanmu sebagai rencanaNya untuk memberkatimu, untuk memulihkanmu, untuk membawamu mengenal Yesus lebih lagi!


So, let's thankful for the scars. Let's thankful for the pain. Let's thankful for the regret! Thankful because they have been lessons of our life!

And last I want to share this song to you:

SCARS
Song Writer: Ethan Hulse/ Jon Mcconell/ Matthew Armstrong/ Matthew Hein

Waking up to a new sunrise
Looking back from the other side
I can see now with open eyes
Darkest water and deepest pain
I wouldn't trade it for anything
Cause my brokenness brought me to You
And these wounds are a story You'll use

So I'm thankful for the scars
Cause without them I wouldn't know Your heart
And I know they'll always tell of who You are
So forever I am thankful for the scars

Now I'm standing in confidence
With the strenght of Your faithfulness
And I'm not who I was before
No, I don't have to fear anymore

So I'm thankful for the scars
Cause without them I wouldn't know Your heart
And I know they'll always tell of who You are
So forever I am thankful for the scars

I can see, I can see...
How You delivered me
In Your hands. In Your feet
I found my Victory

So I'm thankful for the scars
Cause without them I wouldn't know Your heart
And I know they'll always tell of who You are
So forever I am thankful for the scars


Thank you for the writer of this song. This song has blessed me so much...

"We know God's heart more when we can overcome our scars, forgive ourselves, forgive everyone surrounds us and thankful for the scars. Because this is what Jesus has done at Calvary when He said forgive them because they don't know what they've done."

0 comments:

Post a Comment

 

a Gift from Father Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea