Pages

Monday 13 April 2020

Even If

Posted by Winda Permata Sari at 04:05
Ada satu lagu yang benar benar menggambarkan iman kita seharusnya terhadap Tuhan. Lirik lagunya seperti ini:

EVEN IF- MercyMe

They say sometimes you win some
Sometimes you lose some
And right now, right now I’m losing bad
I’ve stood on this stage night after night
Reminding the broken it’ll be alright
But right now, oh right now I just can’t
It’s easy to sing
When there’s nothing to bring me down
But what will I say
When I’m held to the flame
Like I am right now
I know You’re able and I know You can
Save through the fire with Your mighty hand
But even if You don’t
My hope is You alone
They say it only takes a little faith
To move a mountain
Well good thing
A little faith is all I have, right now
But God, when You choose
To leave mountains unmovable
Oh give me the strength to be able to sing
It is well with my soul
I know You’re able and I know You can
Save through the fire with Your mighty hand
But even if You don’t
My hope is You alone
I know the sorrow, and I know the hurt
Would all go away if You’d just say the word
But even if You don’t
My hope is You alone

Lagu ini mengingatkan akan bagaimana sikap hati Sadrakh, Mesakh, dan Abednego yang berani untuk tetap menyembah Tuhan walaupun akan dibuang ke perapian yang menyala-nyala. Mereka TIDAK PEDULI jika untuk Tuhan yang mereka sembah, mereka harus kehilangan nyawa. Bahkan jika (even if) Tuhan TIDAK MENOLONG, tidak menjadi alasan bagi mereka untuk meninggalkan Tuhan.
Lagu ini melatarbelakangi kisah sebenarnya dari penulis lagu ini dimana ia bergumul menghadapi kenyataan hidupnya yang tidak seindah apa yang terlihat di atas panggung. Ada moment dimana ia harus menghadapi anaknya yang menderita penyakit Diabetes tipe I sejak usia 2 tahun. Belasan tahun sudah doa-doa dipanjatkan, namun Tuhan tetap tidak menolong. Namun hal yang luar biasa adalah penulis lagu ini yang bisa tetap mengatakan bahwa Tuhan tetap baik. Tuhan tetap segalanya. Bukan karena apa yang baik yang ia terima. Tapi karena ia menjadikan Tuhan segalanya dalam hidupnya, dan karena ia percaya Tuhan memang tetap baik apapun yang terjadi. Ada suatu rancangan yang terbaik pastinya untuk anaknya walaupun harus memiliki penyakit tersebut. 
Setiap kita yang bernafas tidak akan luput dari sakit penyakit, penderitaan, permasalahan hidup dan pergumulan apapun baik itu ekonomi, keluarga, dan lain-lain. Tuhan tidak pernah berjanji bahwa semuanya akan mulus dan tanpa masalah ketika kita mengikutNya. Tuhan tidak pernah berjanji bahwa semua tantangan akan dihindarkan dari kita sebagai pengikut Kristus dan anak Nya. Kita tetap akan menghadapi semua hal menyakitkan itu. TAPI Tuhan janji bahwa Ia tidak meninggalkan kita. Tuhan janji bahwa Ia memberikan yang terbaik bagi kita. Tuhan janji bahwa rancanganNya adalah bukan rancangan yang mendatangkan kecelakaan. RancanganNya adalah rancangan damai sejarahtera. Itu janjiNya. 
Apa yang menjadi masalahmu hari hari ini? Mungkin kamu berdoa agar semua permasalahan itu pergi darimu. Namun, masalah itu bukan pergi justru menjadi semakin rumit. Pernahkah kamu berpikir dan memandang dari sudut pandang Tuhan. Apa yang baik menurutmu belum tentu baik menurut Tuhan. Bukankah rancanganNya setinggi langit dari bumi jika dibandingkan dengan rancangan kita sebagai manusia? 
Bukan Tuhan kurang mampu untuk menolongmu! Bukan Tuhan kurang sanggup untuk mengulurkan tanganNya bagimu. Tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menjamahmu. Belajarlah untuk memahami alasan Tuhan tidak mengizinkan segalanya terjadi sesuai kehendakmu. 
Dalam hidup saya berkali-kali Tuhan izinkan semua rencana, angan-angan, impian saya menjadi kandas begitu saja. Saya berpikir ketika saya ikut Tuhan 8 tahun lalu rancangan damai sejahtera dari Tuhan adalah ketika saya berhasil menjadi seorang dokter hebat yang memiliki pasangan hidup yang luar biasa dan kita sama-sama melayani Tuhan dalam GerejaNya. Menjadi seorang ibu rumah tangga yang mengasihi suami dan anak-anaknya sehingga merefleksikan Tuhan dalam hidup saya dan keluarga saya. Namun apa yang terjadi? Keluarga saya bangkrut tepat saat saya akan kuliah. Alih-alih kuliah sebagai dokter, saya hampir hampir tidak bisa kuliah. Kasih karunia Tuhan akhirnya menuntun saya untuk berkuliah jurusan Farmasi di sebuah universitas swasta yang tidak terkenal. Saya menjalani proses Tuhan dengan segala kesakitan sampai akhirnya saya bisa menerima kehendakNya dan mengerti apa yang Tuhan inginkan dalam hidup saya. Tuhan mengizinkan saya memiliki seorang pasangan yang berkomitmen sungguh-sungguh pada saya dan mengasihi saya apa adanya. Tuhan mengizinkan saya memiliki adik-adik rohani yang menjadi alasan saya untuk tetap kuat. Saya mengasihi mereka dan berjuang untuk hidup benar di hapadan Tuhan bersama sama dengan mereka dalam sebuah komunitas di Gereja saya. Namun apa yang terjadi.. Ada waktu dimana Tuhan izinkan saya kehilangan adik-adik rohani saya. Saat mereka akhirnya memilih untuk mengikuti dunia ini dan meninggalkan Tuhan, hati saya hancur berkeping-keping seperti patah hati rasanya. Orang yang selama ini ada dan mendukung saya sudah tidak ada di sisi saya. Tarikan dunia begitu keras, tidak hanya adik-adik rohani saya bahkan saudara-saudara rohani yang lain pun satu persatu meninggalkan Tuhan dan memilih dunia yang sangat menggiurkan ini. 
Tidak berhenti sampai disitu. Seakan proses ini belum cukup menyakitkan, Tuhan kembali izinkan saya mengalami dilema dalam hal pekerjaan saya. Sebagai lulusan farmasi yang sejujurnya memiliki kerinduan untuk berkarir di bidangnya, mengumpulkan uang dan membahagiakan orangtua saya, Tuhan justru mengizinkan saya menjadi seorang guru SD di sebuah sekolah. Di luar ekspektasi saya. Seakan 4 tahun saya berada di jurusan Farmasi menjadi omong kosong. Tidak cukup dengan hal itu. Pasangan yang selama ini membangun komitmen dengan saya dan begitu mengasihi saya. Pasangan yang saya pikir akan Tuhan berikan sebagai yang pertama dan terakhir dalam hidup saya. Ia meninggalkan saya pada akhirnya ketika kita sedang merencanakan pernikahan kita. 
Saya punya begitu banyak alasan untuk kecewa dan meninggalkan Tuhan. Tidak ada satupun dalam hidup saya yang berjalan sesuai angan-angan dan harapan saya. Bahkan sekalipun yang saya harapkan, katanya adalah untuk memuliakan Tuhan. Tuhan katakan tidak untuk itu semua. Saat ini saya sedang bergumul dengan semua hal ini. Tetapi saya mau katakan, Yesus baik! Saya memang tidak tau saat ini, apa yang menjadi akhir dari segala pergumulan ini. Saya tidak tau apa yang terjadi di kemudian hari. Saya tidak tau apa yang Tuhan mau persiapkan di depan sana. Tapi satu yang saya tau, Tuhan saya tidak pernah salah. Tuhan saya baik. Yesus yang saya sembah tidak akan meninggalkan saya apalagi cuma iseng memberikan semua pergumulan ini. Yesus baik dan saya tidak akan meninggalkanNya. Ini tidak seberapa jika saya bandingkan dengan pengorbanan Yesus di atas kayu salib 2000 tahun lalu untuk saya dan kita semua. Apa yang saya alami hanyalah serpihan kecil daripada apa yang Yesus lakukan bagi saya. Bahkan jika Tuhan tidak ubah keadaan saya dan saya tetap kehilangan orang yang saya cintai, Tuhan tetap baik! 
Dalam mengikut Tuhan iman dan ketaatan sangat dibutuhkan. Ketaatan lah yang akan mendatangkan pengertian. Bukan sebaliknya. Maukah kita memiliki iman seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego? Maukah kita memiliki iman seperti penulis lagu di atas.. Iman yang berani berkata Even If God doesn't help me, I will still worship Him until the rest of my life. 

Keep up your spirit! Don't let your fire suppressed! Fight my friends !! 

0 comments:

Post a Comment

 

a Gift from Father Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea