Masalah dan pergumulan? Yaa, itu pasti melanda semua manusia di dunia ini ! Absolutely.. !
Mau dia anak Tuhan ataupun hanya belum menjadi anak Tuhan. Semua nya sama aja. Gak bisa luput dari masalah. Semua yang namanya manusia di dunia ini, dari suku, ras, budaya, kebangsaan, golongan agama apapun pasti akan mengalami yang namanya masalah dalam hidup nya..
Sempat terpikir dalam benak, kenapa kalau semua pernah mengalami masalah, kenapa ada yang bahagia? Kenapa ada yang bisa sampe jadi gila? Kenapa ada yang bisa tetap memberikan kasih walaupun dia punya masalah dan pergumulan? Kenapa ada juga yang berubah 180 derajat dari baik jadi buruk, ketika dilanda masalah....??
It's a simple thing.. That's about our response for everything around us! Semua orang punya pilihan untuk bagaimana menjalani hidupnya, seperti yang saya tulis di post sebelumnya. Dan semua orang memiliki free will untuk bagaimana merespon segala hal yang terjadi dalam hidupnya ! Yess, absolutely, no doubt!
Respon yang kita ambil menentukan apa yang akan terjadi pada diri kita! Jika kita memilih untuk meresponi setiap masalah sebagai beban hidup yang terlampau berat, so jadilah demikian.. Jika kita menjadikan masalah sebagai alat yang Tuhan pakai untuk mendewasakan kita, maka kita akan menjalani setiap masalah demi masalah dengan penuh sukacita.. See..! Respon lahir dari paradigma berpikir yang benar. Paradigma berpikir yang hanya bisa kita dapatkan dari Tuhan sendiri!
Saya mengajak kita semua untuk semakin membaharui paradigma berpikir kita agar kita menjadi anak-anak Tuhan yang tidak serupa dengan dunia ini... Semangat ! hehe :p
Roma 12:2
"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah, apa yang baik, yang berkenan kepada Allah, dan yang sempurna."
I want to give you an example: <tentang cara berpikir dan merespon yang berbeda, yang saya maksud tadi>
Ada dua orang yang satu sebut saja A. Yang kedua sebut saja B. Keduanya sama-sama Kristen. Sama-sama pelayan Tuhan di gereja. Sama-sama sedang mengalami kesulitan ekonomi. Si A harus kehilangan rumah dan mobil yang biasa ia pakai untuk pelayanan. Si B juga harus kehilangan rumah dan mobil nya, bahkan aset perusahaan nya.
Setiap hari si A dan si B berdoa pada Tuhan.
Doa si A:
Tuhan Yesus, Kenapa kah aku ini Tuhan yang Engkau biarkan mengalami ini? Kenapa Tuhan? Aku melayani Engkau siang dan malam. Aku datang ke hadiratMu dan menyembahMu siang dan malam.. ! Kenapa ini balasan untuk orang yang melayaniMu Tuhan? Kenapa bukan orang yang tidak mengenalMu saja yang Engkau hajar. Kenapa harus aku?
Doa si B:
Tuhan Yesus, masalah boleh masalah. Saya gak mau muna di hadapan Tuhan. Saya sedih dan terpukul dengan keadaan saya Tuhan. Engkau tau hatiku Tuhan. Engkau tau ini tidak mudah bagiku. Tapi Yesus, aku tetap mencintai Engkau. Aku tau siapa Allah yang aku sembah, Yesus Kristus yang tidak akan meninggalkan aku. Dan aku percaya betul, bahkan terlalu percaya bahwa Engkau jauh lebih daripada sanggup untuk mengubah keadaanku. I give up my life, my heart and everything in your hand. Biarkanlah perkenananMu yang selalu ada dalam hidupku.. Dalam Nama Yesus ... Amin.
<dari doa aja udah beda yaa :p>
Si A menjalani hari-hari dengan kekecewaan yang selalu terpendam dalam hatinya. Setiap hari terasa semakin berat. Dia pun terus mengkhawatirkan hari esok. Besok makan apa ya? Besok ada uang gak ya? Uang sekolah anak saya gimana ya? Uang kontrakan rumah saya gimana ya?
Si B menjalani hari-hari dengan penuh sukacita. Bukan karna keadaannya sekarang telah Tuhan ubahkan! Dia masih belum mapan ekonomi seperti dulu. Tapi B tidak pernah hidup dengan berat hati apalagi dengan kekecewaan, karena dia tau betul kepada siapa ia percaya. B mempercayai seorang pribadi yang tidak akan pernah mengecewakannya, yaitu Yesus. Yesus yang tidak pernah meninggalkannya. Dan semakin hari dia semakin melihat kuasa Yesus bekerja sempurna dalam setiap kelemahannya.
Ending:
Si A akhirnya meninggalkan Tuhan karena dia kecewa pada Tuhan. Dan hidupnya setelah meninggalkan Tuhan bukannya tambah baik, malahan tambah buruk.
Si B makin bertumbuh dalam iman pada Yesus. Si B juga mengalami banyak pengalaman pribadi bersama dengan Tuhan yang gak pernah bisa di gantikan dengan apapun. Kehidupannya kini pun telah diubahkan. Tapi, tidak hanya itu saja, yang terpenting paradigma berpikirnnya semakin dewasa. Dan B pun semakin mengenal pribadi Yesus yang sebenarnya.
<Cerita ini pasti pernah terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan ini memang kisah nyata>
See.. !! Betapa paradigma berpikir dan respon kita sangat mempengaruhi hidup kita. Padahal dari segi masalah , masalah si B lebih complicated dan lebih membuat down. Tapi, lihat! Gak peduli seberapa besar pergumulanmu!! Gak peduli seberapa lemahnya kamu akan hal itu!! Yang penting adalah apa responmu !!
Belajar lah untuk berpikir seperti cara Tuhan berpikir! Belajarlah untuk memandang dengan kacamata Tuhan memandang. Hal yang dipandang manusia masalah, buat Tuhan ada sesuatu dibalik masalah. Hal itu gak akan keliatan dengan mata kita. Hanya akan dapat dilihat dengan mata iman..
Mata iman? How to get it? Dengan terus merenungkan Firman Tuhan, berusaha hidup intim dengan Tuhan, dan keputusanmu sendiri. Keputusan sendiri?? Apaan yaa? Maksudnya adalah keputusanmu sendiri untuk percaya atau tidak. Untuk melembutkan hatimu atau untuk keras kepala.
Mari kita merespon segala sesuatu dengan benar!! :D
water shower
2 weeks ago
0 comments:
Post a Comment