Pages

Monday 31 August 2015

Tanah yang tandus menjadi subur menjadi pohon dan berbuah

Posted by Winda Permata Sari at 20:17 0 comments
1 Tesalonika 5:14
"Kami juga menasihati kamu saudara-saudara, tegorlah mereka yang hidup dengan tidak tertib, hiburlah mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua orang."

Meminta tiada tara
meminta tanah subur gembur dan siap
Siap untuk semua benih
yang ditabur di waktu tanam

meminta hanya yang subur
berdoa hanya yang subur
berharap hanya yang subur
menyayangi hanya yang subur

Tanpa menyadari bahwa
subur itu dari tandus
Buat Tuhan terlalu mudah
amat mudah tuh mengubah

Bukalah hati penuh sabar
tuk menggenggam tandus-tandus itu
Agar mereka terpelihara
menjadi tanah-tanah yang siap

Bukalah tanganmu dan ambilah
air hidup itu curahkan
perlahan tapi pasti
beri juga makan cacing Firman
agar yang tandus jadi gembur
agar tak siap jadi siap

Biar tanah itu kemudian berpohon
Setelah berpohon, berbuah manis

Bukankah Tuhan tidak memerintahkanmu hanya pada yang tandus?
Bukan Tuhan tidak memerintahkanmu hanya pada yang mau mendengar?
Bukankah Tuhan memerintahkanmu untuk pergi pada segala bangsa?

Biarlah doamu berperang didepanmu.
Melunakan tanah tandus itu
Sehingga siap untuk ditabur
Sehingga siap untuk dituai



Jangan pandang orang kalau kita mau menginjil. Injili semuanya! Walaupun orang itu adalah orang yang keras. Jangan batasi kuasa Tuhan untuk memulihkan! Tuhan jauh lebih sanggup dari yang kita bayangkan!
Biarlah kita melihat tangan Tuhan bekerja atas kelemahan kita untuk memulihkan orang-orang yang terhilang.. !!

...Jesus Bless You...

Everlasting Freedom

Posted by Winda Permata Sari at 20:04 0 comments
Merdeka !!! Udah lewat yakk tanggal 17 Agustus kemarin hehe... :p
Tapi kemerdekaan yang Yesus berikan adalah sebuah kemerdekaan yang EVERLASTING!!
Abadi, kekal, dan selama-lamanya itulah yang Tuhan sudah berikan buat setiap anak-anak Tuhan.
Here I want to share about my experience with Jesus, bagaimana Yesus memerdekakan dan membebaskan saya dari semua belenggu yang mengikat saya.

        Aku adalah seorang wanita yang lahir di keluarga yang belum mengenal Tuhan Yesus secara pribadi. Kehidupan keluargaku adalah kehidupan yang aku pikir seperti anak-anak pada umumnya. Aku merasa selalu bahagia. Aku memiliki papa yang sangat menyayangi aku. Papa yang sangat perhatian padaku. Tapi, aku punya mama yang cukup perfeksionis, terutama soal kebersihan rumah. Sedikit saja hal yang tidak sempurna membuat aku pasti dimarahi. Hari-hariku adalah hari-hari meminta pembelaan dari papa hehe :p. Namun, karena aku tidak begitu dekat dengan mama, membuat pembentukan kepribadianku tidak begitu baik. Aku tidak bisa menceritakan apapun pada mama tentang apa yang aku alami. Dan entah kenapa, bagiku terlalu sulit untuk bercerita pada papa tentang apa yang aku alami di lingkungan, khususnya di sekolah. Ini membuat aku bertumbuh menjadi pribadi yang tertutup, pemalu, sensitif, dan perasa. Namun, aku juga tumbuh sebagai pribadi yang manja yang gak bisa melakukan apa-apa sendiri (alias selalu ngandelin papa)
        Hari demi hari terus berganti, ketika aku di kelas 2 semester 2 aku pindah ke Bandung, tepatnya kota Cimahi. Disana aku melanjutkan masa kecilku, yang semula adalah di Tanggerang. Di Bandung aku kembali menjadi pribadi yang pemalu, tertutup, sensitif, perasa, juga manja. Namun, disini aku mulai belajar namanya bersosialisasi. Aku mulai belajar berteman dan memiliki sahabat-sahabat. Aku merasa aku bertumbuh normal secara pribadi dan tidak ada masalah. Tanpa aku sadari sebenarnya aku bertumbuh sebagai seorang pribadi yang kutu buku dan semakin tertutup dari sosialisasi dengan dunia luar. Aku hanya bersahabat akrab dengan orang-orang yang pintar. Dengan orang-orang yang aku pikir tidak akan membuat nilaiku turun. Dengan orang-orang yang aku pikir tidak akan membuat aku pacaran di usia masih kecil. Dengan orang-orang yang alim-alim aja istilahnya. Itu semua karena sebuah statement yang orangtuaku selalu ulang-ulang. Intinya adalah bahwa orang yang sukses adalah orang yang pintar, orang yang ga gaul, orang yang ga pacaran sekarang. Itu membekas dan membentuk paradigma berpikir yang sangat membatasi aku di segala hal. Aku tumbuh dengan wawasan pergaulan yang sangat sempit.
        Hingga aku duduk di kelas 8 SMP hal ini masih biasa saja bagiku. Mendapat rank 1 adalah penghiburan yang sudah cukup menghibur bagiku. Dan menjadi rank 1 membuat aku tidak menginginkan berteman dan bergaul seperti teman-temanku pada umumnya. Menjadi rank 1 membuat aku tidak mau berpacaran dengan siapapun, karena bagiku tidak ada gunanya. Menjadi rank 1 membuat aku membatasi diriku dalam hal bergaul. Hanya orang-orang yang pantas untuk bergaul bersama denganku, yang aku ajak bergaul.
        Tetapi, puncak masalah yang juga menjadi cara Tuhan memulihkanku tiba. Yaitu saat aku kelas 9 SMP. Saat ini adalah saat dimana aku harus pindah ke Cibinong. Aku pindah ke Cibinong tanpa alasan yang layak. Lucu juga sih kalau di pikir-pikir. Kan aneh ya, masa ia pindah tanpa alasan. Tapi itu yang terjadi. Papaku masih bekerja di Bandung. Aku pindah ke Cibinong hanya karena mama ga mau tinggal di kota Cimahi lagi, karena terlalu dingin, bikin sakit. Ajaib sekeless!! Padahal setahun lagi kan aku lulus SMP. Kenapa ga selesein dulu SMP nya kan yaa.
        Di Cibinong inilah aku mengalami suatu puncak belenggu kehidupan yang sebenarnya. Tapi di Cibinong ini jugalah aku mengalami pemulihan yang seutuhnya dari Tuhan. Diawali dengan sekolah baru di Cibinong. Tentunya kalau sekolah baru berarti adalah adaptasi baru dong :p. Awalnya aku kira ini akan mudah karena aku pintar. Tinggal cari orang pintar dan temenan deh sama dia. Tapi oh ternyataaa... Dengan kepribadian yang terbentuk dari dulu ini tanpa ada pembentukan dari orangtuaku, membuat aku sama sekali gak bisa berbaur. Aku hanya bisa berteman dengan orang-orang yang diasingkan di kelas. Aku tidak bisa akrab, benar-benar akrab pada siapapun. Akibatnya tidak ada tempat untuk aku bisa mencurahkan isi hatiku. Tidak ada tempat untuk aku berbagi suka dan duka. Disinilah aku mengalami kekosongan dalam hatiku untuk pertama kalinya. Ini membuat aku semakin hari semakin tidak bersemangat. Parahnnya gambar diriku yang semula tidak buruk-buruk amat, menajadi hancur. Aku merasa sangat tidak berharga. Sama sekali tidak berharga. Tidak ada yang mau benar-benar berteman denganku karena aku mungkin.... Itu selalu menghantuiku. Mungkin karena aku terlalu tidak proporsional secara fisik, mungkin karena aku kurang cantik. Mungkin karena aku terlalu culun dan terlalu kutu buku.
        Setiap hari aku menyalahkan diriku akan apa yang aku alami. Padahal ga ada satupun yang bilang aku ga berharga. Tapi, karena ini tidak sesuai dengan apa yang aku mau, ini membuat aku menuduh diriku.Karena aku begini, begini, begini. Semakin tertekanlah roh dan  jiwaku. Semakin aku gak bisa menerima siapa aku. Semakin aku gak bisa menerima keberadaanku. Semakin terbelenggulah aku. Inilah titik balik yang Tuhan pakai untuk memerdekakan aku... Yesus memanggilku untuk mengikut Dia. Yesus memanggil dan membebaskan aku. Waktu itu aku ikut sebuah komsel (komunitas sel), bernama Cool dari GBI Tapos Cibinong. Disinilah aku kenal cc rohani ku, dan koko rohani yang membantu aku untuk mengenal Yesus lebih dalam lagi dan mengalami pemulihan. Lalu aku ikut sebuah healing camp (kemah pemulihan), namanya adalah HMC (Healing Movement Camp). Disini ada sebuah sesi tentang gambar diri yang dibahas dan dikupas. Aku pun mengalami pemulihan .. Haleluyahh !! Thanks Jesus !



Itulah kisah bagaimana Yesus memerdekakan aku. Panjang yaa... hehe :p Tapi itu baru pembukanya hehehe...
Yang aku mau bagiin adalah The Everlasting Freedom. Kemerdekaan yang abadi. Setelah dipulihkan, tergabung dalam Cool dan ikut HMC bahkan, aku memang dibebaskan dari belenggu-belenggu yang mengikatku. Iblis telah dikalahkan dan aku memang telah dibebaskan dan dipulihkan seutuhnya. Namun, ada bagian yang harus aku lakukan. Tuhan sudah membebaskan aku oleh Roh Nya. Namun aku harus berjuang melawan dagingku sendiri yang masih bisa jatuh dalam dosa. Tuhan sudah membebaskan aku dari ikatan dosa, namun aku masih tinggal di dunia ini dalam daging. Aku masih bisa sewaktu-waktu jatuh dalam dosa, bahkan dosa yang sama. Terlebih ini adalah dosa yang telah dipupuk iblis dalam kepribadian dan mentalku selama 14 tahun. Waktu yang cukup lama untuk menanam sebuah pohon hingga berakar kuat di tanah. Aku harus tetap berperang melawan kecenderungan diriku melakukan dosa. Iblis pun tidak begitu saja membiarkan aku merdeka. Bahkan ketika Tuhan Yesus dicobai oleh iblis pun, dan Tuhan Yesus telah menang, apa yang iblis lakukan? Ya, iblis menunggu saat yang tepat untuk menjatuhkan Yesus.
"Lukas 4:13  Sesudah iblis mengakiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik."

Itulah yang iblis coba kerjakan setelah aku dipulihkan. Berusaha untuk menjatuhkan aku. Aku terus berperang dan berperang. Namun, gambar diriku terasa belum benar-benar dipulihkan. Aku kembali pada masa-masa dimana aku merasa tidak bisa menerima diriku apa adanya. Tapi, kemudia aku bangkit dan menang daripada iblis. Kemudian aku jatuh lagi. Dan bahkan semakin jatuh. Tidak hanya tidak bisa menerima diriku apa adanya melainkan juga tidak bisa menerima orang-orang disekitarku apa adanya. Aku menjadi tidak bisa menerima orangtuaku apa adanya. Orang-orang terdekatku. Karena aku tidak bisa menerima diriku apa adanya, aku pun tidak bisa menerima orang lain. Karena aku selalu menuntut diriku, aku pun menjadi seorang yang selalu menuntut orang lain melakukan apa yang aku mau. Aku menjadi tidak dapat menghormati orangtuaku. Aku menjadi susah mengampuni. Aku lelah dengan semua ini. Rasanya ingin mengakhiri saja. Aku tidak bisa menerima ketidakberhargaanku. Aku merasa orang lain jauh lebih hebat dan lebih luarbiasa. Aku bukan apa-apa. Kadang juga aku malah merasa lebih dari yang lain. Emm, menyedihkan. Namun, disitulah Yesus mengingatkan aku. Dan kuasa-Nya menjadi sempurna di dalam aku.Yesus mengingatkan aku tentang Matius 12:43-45. Judul perikopnya Kembalinya Roh Jahat

43"Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya.
44Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapi teratur.
45Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu (orang yang telah dibebaskan sebelumnya) lebih buruk dari pada keadaanya semula. Demikian juga akan berlaku atas angkatan yang jahat ini."

Wow. Ternyata selama ini, setelah aku dipulihkan. Aku membiarkan hatiku tidak selalu dipenuhi oleh Roh Kudus. Aku membiarkan hatiku kosong dan tertata rapih tanpa ada Roh Kudus yang memilikinya. Aku tidak hidup dipenuhi oleh Roh, melainkan aku membiarkan hidupku dipenuhi oleh kedaginganku.


Saat ini lahh.. Aku datang pada Yesus aku mencurahakan semua yang aku alami. Aku mengatakan semuanya. Dan aku meminta kemerdekaan sejati yang daripada Yesus The Everlasting Freedom!! Aku berseru pada Yesus. Dan sungguh, aku merasakan kuasa Yesus menaungi hidupku dan memulihkan aku seutuhnya. Kini, aku hidup di dalam Everlasting Freedom yang Tuhan Yesus telah berikan. Jiwaku tidak lagi terbelengggu oleh pikiran dan perasaan yang setan taruh dalam pribadiku. Hidupku tidak lagi dikuasai oleh perasaan tidak berharga yang menyedihkan itu. Aku bisa menerima diriku apa adanya. Aku bisa menerima orangtuaku dan orang-orang disekelilingku. Thanks Jesus !!

But remember!! The Everlasting Freedom haruslah dipertahankan. Seperti kemerdekaan Indonesia yang setelah didapatkan harus terus dipertahankan, bahkan sampai sekaran. Demikian juga dengan kita sebagai anak Tuhan. Untuk mendapatkaan Everlasting Freedom, kuncinya adalah dengan mempertahankan kemerdekaan itu. Iblis tidak akan berhenti untuk mengusik kita. Tapi, jangan takut, ga susah kok. Caranya adalah hanya dengan tinggal di dalam Yesus, dan YESUS di dalam kita. Biarkan Yesus yang memenuhi hati dan roh mu. Biarkan Roh Kudus mengisi tempat yang kosong dalam hatimu itu. Hiduplah oleh Roh. Kalahkan daging! KALAHKAN si iblis , dan ia akan lari daripadamu!!!

Itulah yang jadi komitmenku mulai hari itu. Aku mau untuk terus tinggal di dalam Yesus dan Yesus di dalam aku. Hidupku bukannya aku lagi, tapi Yesus dalamku. It's all about Jesus. Itulah Everlasting Freedom yang sebenarnya. Yang telah Tuhan sediakan. Simple kan? Namun, coba koreksi hidup kita... Sudahkah kita memiliki everlasting freedom ini dalam hidup kita? Sudahkah kita selalu tinggal dalam Roh Nya setiap hari, setiap jam, setiap menit, bahkan setiap detik??

That's the important point!


Maju teruss !!! Fight !!! We'll rise up and praise God !! Jesus Christ  .... !!! Haleluyahhh !

...Jesus Bless You...
      

Saturday 8 August 2015

Respon

Posted by Winda Permata Sari at 20:12 0 comments
        Masalah dan pergumulan? Yaa, itu pasti melanda semua manusia di dunia ini ! Absolutely.. !
Mau dia anak Tuhan ataupun hanya belum menjadi anak Tuhan. Semua nya sama aja. Gak bisa luput dari masalah. Semua yang namanya manusia di dunia ini, dari suku, ras, budaya, kebangsaan, golongan agama apapun pasti akan mengalami yang namanya masalah dalam hidup nya..
        Sempat terpikir dalam benak, kenapa kalau semua pernah mengalami masalah, kenapa ada yang bahagia? Kenapa ada yang bisa sampe jadi gila? Kenapa ada yang bisa tetap memberikan kasih walaupun dia punya masalah dan pergumulan? Kenapa ada juga yang berubah 180 derajat dari baik jadi buruk, ketika dilanda masalah....??
        It's a simple thing.. That's about our response for everything around us! Semua orang punya pilihan untuk bagaimana menjalani hidupnya, seperti  yang saya tulis di post sebelumnya. Dan semua orang memiliki free will untuk bagaimana merespon segala hal yang terjadi dalam hidupnya ! Yess, absolutely, no doubt!
        Respon yang kita ambil menentukan apa yang akan terjadi pada diri kita! Jika kita memilih untuk meresponi setiap masalah sebagai beban hidup yang terlampau berat, so jadilah demikian.. Jika kita menjadikan masalah sebagai alat yang Tuhan pakai untuk mendewasakan kita, maka kita akan menjalani setiap masalah demi masalah dengan penuh sukacita.. See..! Respon lahir dari paradigma berpikir yang benar. Paradigma berpikir yang hanya bisa kita dapatkan dari Tuhan sendiri!
        Saya mengajak kita semua untuk semakin membaharui paradigma berpikir kita agar kita menjadi anak-anak Tuhan yang tidak serupa dengan dunia ini... Semangat ! hehe :p

Roma 12:2
"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah, apa yang baik, yang berkenan kepada Allah, dan yang sempurna."

I want to give you an example: <tentang cara berpikir dan merespon yang berbeda, yang saya maksud tadi>

Ada dua orang yang satu sebut saja A. Yang kedua sebut saja B. Keduanya sama-sama Kristen. Sama-sama pelayan Tuhan di gereja. Sama-sama sedang mengalami kesulitan ekonomi. Si A harus kehilangan rumah dan mobil yang biasa ia pakai untuk pelayanan. Si B juga harus kehilangan rumah dan mobil nya, bahkan aset perusahaan nya.
Setiap hari si A dan si B berdoa pada Tuhan.
Doa si A:
Tuhan Yesus, Kenapa kah aku ini Tuhan yang Engkau biarkan mengalami ini? Kenapa Tuhan? Aku melayani Engkau siang dan malam. Aku datang ke hadiratMu dan menyembahMu siang dan malam.. ! Kenapa ini balasan untuk orang yang melayaniMu Tuhan? Kenapa bukan orang yang tidak mengenalMu saja yang Engkau hajar. Kenapa harus aku?

Doa si B:
Tuhan Yesus, masalah boleh masalah. Saya gak mau muna di hadapan Tuhan. Saya sedih dan terpukul dengan keadaan saya Tuhan. Engkau tau hatiku Tuhan. Engkau tau ini tidak mudah bagiku. Tapi Yesus, aku tetap mencintai Engkau. Aku tau siapa Allah yang aku sembah, Yesus Kristus yang tidak akan meninggalkan aku. Dan aku percaya betul, bahkan terlalu percaya bahwa Engkau jauh lebih daripada sanggup untuk mengubah keadaanku. I give up my life, my heart and everything in your hand. Biarkanlah perkenananMu yang selalu ada dalam hidupku.. Dalam Nama Yesus ... Amin.

<dari doa aja udah beda yaa :p>

Si A menjalani hari-hari dengan kekecewaan yang selalu terpendam dalam hatinya. Setiap hari terasa semakin berat. Dia pun terus mengkhawatirkan hari esok. Besok makan apa ya? Besok ada uang gak ya? Uang sekolah anak saya gimana ya? Uang kontrakan rumah saya gimana ya?
Si B menjalani hari-hari dengan penuh sukacita. Bukan karna keadaannya sekarang telah Tuhan ubahkan! Dia masih belum mapan ekonomi seperti dulu. Tapi B tidak pernah hidup dengan berat hati apalagi dengan kekecewaan, karena dia tau betul kepada siapa ia percaya. B mempercayai seorang pribadi yang tidak akan pernah mengecewakannya, yaitu Yesus. Yesus yang tidak pernah meninggalkannya. Dan semakin hari dia semakin melihat kuasa Yesus bekerja sempurna dalam setiap kelemahannya.

Ending:
Si A akhirnya meninggalkan Tuhan karena dia kecewa pada Tuhan. Dan hidupnya setelah meninggalkan Tuhan bukannya tambah baik, malahan tambah buruk.

Si B makin bertumbuh dalam iman pada Yesus. Si B juga mengalami banyak pengalaman pribadi bersama dengan Tuhan yang gak pernah bisa di gantikan dengan apapun. Kehidupannya kini pun telah diubahkan. Tapi, tidak hanya itu saja, yang terpenting paradigma berpikirnnya semakin dewasa. Dan B pun semakin mengenal pribadi Yesus yang sebenarnya.

<Cerita ini pasti pernah terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan ini memang kisah nyata>

See.. !! Betapa paradigma berpikir dan respon kita sangat mempengaruhi hidup kita. Padahal dari segi masalah , masalah si B lebih complicated dan lebih membuat down. Tapi, lihat! Gak peduli seberapa besar pergumulanmu!! Gak peduli seberapa lemahnya kamu akan hal itu!! Yang penting adalah apa responmu !!
Belajar lah untuk berpikir seperti cara Tuhan berpikir! Belajarlah untuk memandang dengan kacamata Tuhan memandang. Hal yang dipandang manusia masalah, buat Tuhan ada sesuatu dibalik masalah. Hal itu gak akan keliatan dengan mata kita. Hanya akan dapat dilihat dengan mata iman..

Mata iman? How to get it? Dengan terus merenungkan Firman Tuhan, berusaha hidup intim dengan Tuhan, dan keputusanmu sendiri. Keputusan sendiri?? Apaan yaa? Maksudnya adalah keputusanmu sendiri untuk percaya atau tidak. Untuk melembutkan hatimu atau untuk keras kepala.

Mari kita merespon segala sesuatu dengan benar!! :D

HE CHOOSE ME!! HE CHOOSE ME, BECAUSE I'M NOTHING

Posted by Winda Permata Sari at 07:18 0 comments
Kehidupan... Itu tergantung dari apa yang kau lukiskan di dalam kanvas. Setiap insan memiliki free will untuk melukiskan apa ke dalam kanvas putih kehidupannya.
Tuhan Yesus memang memberikan sebuah destiny yang luar biasa buat setiap pribadi lepas pribadi. But, he still give you a free will to choose what you want to do.

Saya bukan orang yang sempurna. Saya adalah orang dengan segunung kelemahan. Bahkan saya gak tau lagi mau gimana describe ketidaksempurnaan saya! haha..

But... One thing I release.. ! HE CHOOSE ME!
And HE CHOOSE ME, BECAUSE I'M NOTHING! BECAUSE I'M WEAK!

Dia memberikan saya hidup beserta dengan tujuan saya hidup. Yesus memiliki segudang hal menarik yang Ia taburkan dalam hidup saya. BagiNya saya adalah anak panah di tangan pahlawan. Yang so pasti nya akan dilesatkan tepat pada sasaran.

Sometimes, I ask Him.. "Kenapa sih harus aku Tuhan? Kenapa harus aku yang menanggung hal-hal konyol menyebalkan, menyedihkan, memalukan (itu artinya pergumulan-pergumulan saya) ini? Kenapa Engkau pilih saya? Saya ini gak bisa apa-apa Tuhan? Dibanding yang lain, saya gak ada apa-apanya Tuhan!"
Keluhan demi keluhan saya lontarkan setiap kali saya down. Seringkali hidup saya hanya penuh dengan pertanyaan pada Tuhan. Apakah readers mengalami hal yang saya alami? hehe.. :p

But today... Yesus membuat mata saya terbuka lebar.. Ketika saya membiarkan Yesus yang memegang kuas hidup saya. Ketika saya membiarkan Yesus menggoreskan kuas saya ke kanvas hidup saya. Ketika itulah hidup saya menjadi berbeda. Ketika itulah saya mengerti betapa dahsyat nya Yesus!! Ketika itulah saya melihat kuasa Nya dinyatakan dalam hidup saya! Dan nyatalah bahwa HE CHOOSE ME, BECAUSE I'M WEAK..

Jadi teringat :)..Sebuah rhema yang beberapa waktu yg lalu pernah Tuhan berikan pada saya ketika saya bertanya, "Tuhan saya ini ga gaul! Engkau tau, saya ini susah bergaul dan cari temen baru! Gimana saya mau bawa jiwa? Ketemu orang baru aja, saya udah minder, agak gagap dikit, kaku gitu deh. Kenapa isi hati Mu adalah memenangkan jiwa-jiwa? Saya mau jalanin apa yang jadi kerinduanMu, tapi saya tau itu kelemahan saya! :(

What did Jesus say? "Justru karena Aku tau kamu gak bisa Win!  Karena itulah Aku akan menjadikanMu penuai yang luar biasa! Bukan karna kamu, tapi karna Aku di dalam kamu"

Yess God!! My life is not about me anymore. My life is about Jesus!
Fokus saya kini berubah! Bukan apa yang lemah dan kurang dari saya, tapi tentang bagaimana menjadikan kelemahan tersebut menjadi sarana untuk Tuhan beracara. Sehingga nama Tuhan dipermuliakan.
Gak cuma kelebihan yang bisa memuliakan nama Tuhan :D. Kalo hidup kita itu tentang Tuhan, maka kelemahan kita pun akan menjadi sarana untuk Yesus beracara sehingga nama Tuhan dipermuliakan

2 Korintus 12:9
"Tetapi jawab Tuhan kepadaku: 'Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna'. Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku."



 

a Gift from Father Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea